BUAT: KASIHKU DI TEMPAT

JUMPA LAGI KASIH
Ku goreskan ini sa'at bumi masih basah
rintik hujanpun masih turun
dan dingin udara terasa
menggigilkan raga ini
tak terasa hari-hari terlewati
bulanpun berlalu dan
kisah kita masih terus terajut
kala pertama mengenalmu
tak kusangka akan sejauh ini
ku akan merindukan hadirmu
makasih...
kau telah berikan segalanya
ma'afkan, ku belum bisa
menerimamu seutuhnya
karna ku tak ingin kita
bersatu tanpa ridho-NYA
apa artinya bersatunya
kita tanpa nama-NYA
ku ingin kita menyatu bukan
hanya untuk hari ini
bukan pula hanya
untuk esok hari
tapi ku ingin kita
menyatu juga untuk nanti
sa'at setelah bumi dicairkan
setelah juta-an galaksi
dipadatkan
dan setelah semesta
dimusnahkan
kasih...
DIA telah menyemai
cinta dihati kita
ku yakin DIA juga akan
memberikan jalan bersatunya
kita dalam ridho-NYA

ORANG PINGGIRAN

Tersaruk-saruk menjalani hidup
yang seakan tidak persahabat
tak ada yang bisa
dibanggakan
diandalkan
merasa tersia-sia
semua impian hanya mimpi
terpuruk oleh kehidupan
teriakanku kelangitpun hanya gema
tanpa sautan
lelah
jiwa dan raga ini
dimana harus berbaring
pelukan hangat-MU pun

seakan bukan buatku

 




GORESAN UNTUK YANG TERKASIH

Saat mentari menyibak embun pagi
ku tak menyangka berdiri dibibir sungai
yang pernah punya kisah menggetarkan
dimasa majapahit masih menggeliat
disini kulihat senyummu
yang menumbuhkan rindu
membuatku bermimpi indah
walau semua tak ada yang abadi
ku kan terus mencoba untuk bisa
melangkah disisimu
ku  tahu
bukan yang terbaik buatmu
bukan seperti impianmu
ku tak bisa janjikan apa-apa
hanya bisa berkata
akan terus berusaha mengerti dan memahamimu
dengan apa yang ada didiriku
kita memang dua hati yang berbeda
ku tak ingin kau menjadi yang kuinginkan
ku tak ingin menjadi yang kau inginkan
biarlah semua apa adanya
hingga bisa saling mengisi
saling melengkapi




LAILATUR QODAR

Ramadhan
mulai beranjak
adakah lailatur qodar
yang dijanjikan
telah berlalu
atau masih akan datang
ku merindukanmu
berharap kau menginjak dada ini
hingga debu tebal menutup hati menipis




RAMADHAN

Kulihat kau
telah sampai diujung jalan itu
dan tak lama lagi tentu berada disini
dihadapanku
dapatkah ku memelukmu dan mencumbumu
dengan shalat malam yang didirikan
dan tadharus panjang
atau
aku hanya tertidur
mengeluhkan hari yang dilalui
dengan tanpa bisa merasakan lezat
hingga mentari tenggelam
taukah kau
ada rindu padamu
disudut hati yang paling dalam
hingga dada ini terasa sesak
bila kau harus pergi
dapatkah ku bertemu denganmu lagi
kau
telah berdiri diujung jalan
tentu sebentar lagi akan sampai disini
dapatkah ku menyambutmu
dengan kedua tangan terpentang
atau ku akan kehilanganmu
karna ku tak berhak lagi
untuk melihat matahari
karna harus tidur diperut bumi
kau
akankah dapat menggandeng tangan ini
hingga ku bisa tersenyum
saat harus menghadap Sang Penguasa Semesta
karna kau menjadi saksi
betapa ku memanjakanmu
dengan shalat malam yang didirikan
dan dzikir-dzikir panjang
disetiap waktumu yang bergulir
wahai Penguasa waktu
beri aku kesempatan..

LETIH

Ku telah jelajahi langit
dengan pikiranku
tak satupun yang bisa kufahami
ku telah jelajahi kehidupan
dengan rasaku
tak satupun yang bisa buat
hati tersenyum
semua hanya bayang-bayang
hanya samar
hingga buatku duduk termangu
dan merasa semua sia-sia
hingga saat ini tak ada
apa-apa
pikiran tak bisa berpikir lagi
rasa ini beku
haruskah
aku hidup seperti ini
hanya KAU yang bisa menjawabnya
karna dihati yang paling dalam
ku percaya KAU ada

KEHILANGAN


Rasa rindu ini
telah mencabik hati
karna kau tidak tercipta untukku
buatku terdiam nanar
mengapa harus
mengenalmu
hanya untuk
kehilangan
kalau ini
cara-MU
untuk mengujiku
menguji keteguhan hati ini
ku kan coba
tetap dijalan-MU
walau
hati ini terasa begitu sakit
ku sadari
tak ada yang abadi
tapi tetap saja
hati ini tergores
entah bisa sembuh
mungkin juga tidak
ku akan tetap akan
melanjutkan hidup
yang masih tersisa

TERTUNDUK

Diam
diatas lantai dingin beku
dengan hati yang bergejolak resah
tak ada satupun kejadian yang bisa difahami
semua hanya gelap
hidup terasa tanpa makna
tanpa tujuan jelas
ku tahu
KAU ada
tapi ku tak bisa mengerti keberadaan-MU
ku tahu KAU mendengar
tapi kutakyakin KAU dengar jeritan hatiku
yang merindu-MU
jangan biarkan ku sendiri
mengarungi dunia yang tidak abadi ini
tanpa-MU
ku hanya akan terjungkal
kekegelapan tanpa batas
ku tak mau itu
disini
diatas lantai dingin beku
ku meminta padamu
karna hanya itu yang kumampu
tanpa-MU
ku hanya debu tak berarti

LELAH

Hidup yang kujalani
memang belum terlalu lama
kejenuhan telah mnyelimuti
tak tahu harus berbuat apa
ku disini terduduk diam
mencoba fahami apa
yang dialami
hanya buntu yang kurasa
seperti malam tanpa cahaya
itu yang kulihat
di hati
yang tersisa hanya bimbang
untuk melangkah lagi
bukan ku tak sanggup
tapi kurasa semua
akan sia-sia juga akhirnya
perjalanan hidup
membuatku tersudut di sudut gelap
kisah cintaku
hanya menyisakan sepi
dan sakit hati
TUHAN...
kalau aku hidup
hanya untuk menjalani itu
mengapa KAU ciptakan aku
mengapa KAU biarkan aku hidup lebih lama
kalau akhirnya aku jauh dari-MU

HARAP

Saat pertama mengenalmu
tak ada yang istimewa
kamu menyusup pelan
di hati
hingga menumbuhkan rindu
dan mulai ada rasa
takut kehilanganmu
bersama berlalunya waktu
ku ingin bisa hidup
bersamamu
ku ingin
bicara
bertengkar
denganmu
hingga hidupku tak terasa sepi lagi
ada kamu yang melangkah disisiku
mungkinkah bisa
menjadi nyata
walau saat ini
semua masih sulit
tapi ku yakin
pasti ada jalan
bila ku dan kamu
ditakdirkan bersatu